TRIBUN-TIMUR.COM – Tim Reaksi Cepat Ikatan Alumni Teknik Unhas dan BERSAMA BERBAGI melakukan Mitigasi Bencana Banjir Bandang di Pulau Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sejak Jumat (9/4/2021), Tim Relawan melakukan pemetaan terkait jenis bebatuan di lokasi bencana. Hal ini untuk melakukan langkah tepat pascabencana.
Koordinator TRC Ikatek Unhas dan BERSAMA BERBAGI Arios menyampaikan dari lima titik longsoran lokasi banjir ditemukan banyak bongkahan batuan Andesit dan Soil yang cukup tebal.
“Dari fakta lapangan, keberadaan jenis batuan itu mengindikasikan material tersebut merupakan proses pengendapan hasil pelapukan, rombakan dan runtuhan batuan Gunung Ile Lewotolok yang dinamakan kipas aluvial,” kata Arios.
Tujuan utama (ultimate goal) dari mitigasi bencana adalah untuk mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk.
“Seperti untuk tindakan preventif guna korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam. Selain itu sebagai bahan landasan (pedoman) untuk Perencanaan Pembangunan dan Rehab Reconstruction,” jelas Arios, alumnus Teknik Geologi Unhas ini.
Lebih lanjut, Arios mengatakan, dari hasil pemetaan lapangan, di daerah lereng bukit, banyak terlihat topografi bekas aliran air. Dimana ketika curah hujan tinggi akan terjadi air permukaan dan membawa material ke hilir.
“Di sekitar aliran air tersebut rentan untuk terjadi longsoran karena material penyusun hanya bahan rombakan yang tidak masiv,” jelas Arios.
Jika terjadi longsoran di sekitar aliran air tersebut akan membendung air dari atas dan sewaktu-waktu akan jebol apabila debit air berlebihan sehingga mengakibatkan adanya banjir bandang.
Rekomendasi yang bisa diberikan, kata Arios, adalah desa-desa di sebelah tenggara Gunung Ile Lewotolok diharapkan tetap waspada dan selalu melakukan pemeriksaan di hulu sungai saat hujan deras.
Atau dilakukan langkah relokasi rumah warga di daerah tersebut. Alasannya untuk menghindari risiko ke depan, bakal terjadi bencana longsor yang lebih parah.
Arios menjelaskan, hasil interpretasi pascabanjir, ditemukannya bahan rombakan yang membentuk kipas aluvial di sebelah tenggara Gunung Ile Lewotolok. Kondisi ini sangat rentan terjadi longsoran berikutnya.
Hasil Mitigasi Bencana ini akan diserahkan kepada pihak BPBD Lembata dengan harapan bisa menjadi rekomendasi data sebagai titik Awal Rehabilitasi dan Rekonstruksi area terdampak kedepannya.
Rencana Relokasi ini juga selaras dengan rekomendasi dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo.
Aktifkan Dapur Umum
Sebelumnya, Tim Reaksi Cepat Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin atau Ikatek Unhas hadir memberi bantuan untuk pengungsi bencana banjir di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pada Kamis, 8 Maret 2021, Tim Reaksi Cepat Ikatek Unhas tiba di Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang Kota Kecamatan Adonara Timur.
Tim relawan Ikatek Unhas dan Berbagi Bersama harus melakukan perjalanan panjang. Jalur pertama selama 4 jam untuk ke Kecamatan Ike Boleng.

Relawan menggunakan Feri Ile Ape dari Dermaga Waibalun Larantuka menuju Dermaga Deri Kecamatan Ike Boleng.
Selanjutnya Tim Relawan Ikatek Unhas melanjutkan perjalanan darat selama kurang-lebih 45 menit menuju Kecamatan Adonara Timur.
Koordinator Tim Relawan Ikatek Unhas dan Bersama Berbagi Muh Syukri Turusi, melaporkan di Kecamatan Adonara Timur ditemukan 49 orang meninggal dunia dan 23 orang hilang.
Tim Relawan Ikatek Unhas yang dimotori oleh Arios, alumni Teknik Unhas yang juga warga Flores menginstruksikan untuk segera mengaktifasi dapur umum.
“Hal itu dilakukan untuk menyuplai makanan siap saji untuk pengungsi dengan kapasitas 210 orang sekali masak dengan memberdayakan warga lokal setempat,” ujar Rully –sapaan Syukri Turusi.
Pada kesempatan tersebut, Koordinator Dapur Umum Aminah mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan moril dan materiil yang diberikan.

Aminah pun berharap Tim Relawan Ikatek Unhas tetap bersama pengungsi selama beberapa hari kedepan.
“Semoga tim Ikatek Unhas masih di sini, beberapa hari ke depan. Apalagi masih banyak warga yang trauma setelah bencana banjir bandang,” ujar Aminah.
M Syukri menegaskan Tim Relawan Ikatek Unhas akan menyuplai bahan makanan untuk beberapa hari kedepan.
Untuk itu, Syukri mengajak kepada warga Indonesia di mana pun berada turut membantu saudara-saudara sebangsa yang tertimpa musibah.
“Mari terus BERSAMA BERBAGI untuk membantu menyediakan kebutuhan makanan warga korban Banjir Bandang di kelurahan Waiwerang kota kecamatan Adonara Timur,” ujarnya.
Donasi dapat ditransfer melalui Bank BNI (009) No. Rek. 889-9699-696 A.n IKATEK 96 UH
#bersamaberbagi #ikatekuh #ikaunhas #Humanity #longsor #infomakassar #sedekah #banjirntt #longsorntt #sedekahonline #sedekahmembawaberkahuntuksemua
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Tim Reaksi Cepat Ikatek Unhas Lakukan Mitigasi di Lokasi Bencana Banjir di Pulau Lembata, NTT, https://makassar.tribunnews.com/2021/04/11/tim-reaksi-cepat-ikatek-unhas-lakukan-mitigasi-di-lokasi-bencana-banjir-di-pulau-lembata-ntt?page=3.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR
Editor: Arif Fuddin Usman