HBH 2019: Antara Kenangan Maskulin dan Asa di Kampus Baru

HBH IKATEK Unhas 2019: Antara Kenangan Maskulin dan Asa di Kampus Baru

Gerimis membasahi bumi sejak pagi-pagi sekali. Kelabu mewarnai langit, menggantung di sana dengan mantapnya. Mau tidak mau, ini membuat saya menatap langit membuat benak menimbang-nimbang, “Pergi – tidak – pergi – tidak …?” Tak butuh waktu lama, kami pun memutuskan pergi.

Tanggal 8 Juni ini sedianya diselenggarakan reuni nasional alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (FT Unhas). Rangkaian kegiatannya dimulai sejak pagi hingga malam hari. Bermula di gedung futsal Goro, berakhir di Pantai Akkarena. Panitianya adalah alumni Teknik Perkapalan, wajar jika mereka memilih pantai sebagai venue-nya.

Saya dan suami menggunakan ojek mobil online ke gedung futsal Goro. Masuk ke dalam gedungnya, atmosfer maskulin begitu padat terhidup. Atmosfer yang akrab dengan keseharian saya selama hampir 5 tahun pada Agustus 1992 – Mei 1997.

Saya mengheningkan diri di dalam hiruk-pikuk khas anak Teknik. Mencoba mengakrabkan diri dengan suasana maskulin lagi, termasuk asap rokok yang berseliweran. Duh, saya tetap tak terbiasa dan tak suka dengan asap rokok. Beruntung saya menikahi lelaki yang walaupun anak Teknik, dia tak suka merokok.

HBH IKATEK Unhas 2019

Setelah bertegur sapa beberapa saat dengan sosok-sosok yang kami kenal (mereka sedang bersiap-siap bertandung futsal), saya beserta suami melanjutkan perjalanan ke kampus baru Fakultas Teknik di Kabupaten Gowa. Kami ikut mobil Kak Isradi Zainal. Beliau seangkatan suami saya, hanya beda jurusan.

Tak memakan waktu lama, kami tiba di kampus nan megah. Di pintu masuk gedung fakultas telah menunggu beberapa civitas akademica. Kami dipersilakan naik lift menuju sebuah ruangan apik di gedung itu.

Fakultas Teknik Unhas Kini

Saya bangga menjadi bagian dari kenangan ini. Saya bangga mengenang –
walaupun kaum Hawa minoritas, lingkungan kampus menjaga kami dengan dengan baik.

Tahun 2015, Fakultas Teknik pindah dari kampus Unhas Tamalanrea ke kampus baru seluas lebih dari 2 hektar di jalan poros Malino, Kabupaten Gowa. Dari 6 jurusan/departemen, kini telah berkembang menjadi 13 departemen. Dengan lebih dari 250 dosen, sekira 65 – 70 persen tenaga pengajar sudah doktor dan profesor.

Dekan FT Unhas – Bapak Dr. Ir. Muhammad Arsyad, MT menjelaskan profil FT Unhas itu dalam sambutannya kepada alumni yang berkunjung. Sangat menggembirakan sambutan hangat yang diselingi canda tawa dari beliau.

Pak Arsyad juga menjelaskan bahwa dalam periodenya, telah diangkat manajer bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi yang bertugas membantu WD (Wakil Dekan) 1. Lalu ada manajer Sarpras (Sarana dan Prasarana) yang bertugas membantu WD 2. Juga ada manajer Kemitraan dan International Office.

“Peringkat Fakultas Teknik Unhas,
dari sisi SDM (sumber daya manusia, red),
kita ranking satu seluruh Indonesia.
Dari sisi hasil riset kita di indeks SINTA
(Science and Technology Index, red)
kita ranking tiga Indonesia. Ini luar biasa.
HAKI/paten kita ranking tiga 2019,” ujar Pak Dekan.

Disebutkan pula oleh Pak Dekan bahwa FT Unhas merupakan penyumbang terbesar (dari seluruh fakultas) publikasi ilmiah terindeks Scopus untuk Unhas selama 3 tahun terakhir ini. Untuk akreditasi, jelaslah jika FT Unhas membanggakan.

Saat ini sudah ada 3 program studi (Prodi) yang mendapatkan jaminan kualitas (quality assurance) skala internasional (AUN QA: ASEAN University Network Quality Assurance), yaitu: Sipil, Geologi, dan Arsitektur.

Di samping itu, saat ini ada 2 Prodi yang mengikuti proses akreditasi internasional ABET. ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) adalah lembaga akreditasi internasional yang berkedudukan di Amerika Serikat. Prodi yang sedang dalam proses ABET ini adalah Sipil dan Elektro.

Dua Prodi lainnya sedang dalam proses terakreditas ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics). Sebuah lembaga akreditasi internasional yang berkedudukan di Jerman, yaitu Mesin dan Perkapalan.

Para mahasiswa FT Unhas pun kerap mengikuti lomba teknologi seperti hemat energi, kecedasan buatan, robotik, dan sebagainya. Selanjutnya, beberapa alumni memaparkan pendapat mereka terkait hubungan segitiga antara fakultas – alumni – mahasiswa di forum ini.

HBH: Berkarib dengan Almamater

Sebuah momentum yang tepat, melalui acara besar bertajuk HBH (Halal Bihalal) nasional, alumni berbincang serius dengan pihak fakultas mengenai kerja sama. Sebuah itikad baik yang menunjukkan bahwa banyak alumni yang tak melupakan almamater asalnya meski kemudian sudah menempuh jenjang S2 dan S3 di almamater lain, baik di Indonesia hingga ke luar negeri.

HBH pada tahun ini terdiri atas 2 kegiatan, yaitu Road to HBH (yang mengusung 2 Focus Grup Discussion) dan pelaksanaan HBH pada hari H (tanggal 8 Juni yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari). Selain itu, sudah terlaksana pula kegiatan sosial bertajuk Makassar Maritime Eco Run 2019 pada bulan Maret lalu.

HBH yang dilaksanakan oleh Ikatan Sarjana Perkapalan (ISP) ini mengangkat isu kemaritiman. Ada 2 lomba yang berlangsung pada hari H, yaitu futsal dan domino. Pada pagi hari, alumni mengadakan kunjungan ke FT Unhas dan melakukan penanaman 50 pohon bitti secara simbolis. Pohon bitti adalah bahan baku perahu tradisional pinisi.

HBH IKATEK Unhas 2019

Setelah itu acara berlanjut di Pantai Akkarena. Dimulai dengan Family Gathering di mana semua alumni boleh mengajak anggota keluarganya. Juga ada seru-seruan dengan aneka game berupa permainan tradisional.

Perut para pengunjung pun dimanjakan dengan aneka penganan tradisional Sulawesi Selatan yang dihadirkan lengkap dengan pembuatnya. Malam puncaknya berlangsung sejak pukul 7 malam. Sayangnya, saya dan pak suami harus memilih acara mana di antara serangkaian acara yang menarik itu yang hendak dihadiri karena ada hal-hal lain yang tak bisa ditinggalkan.

Memilih untuk hadir di kampus FT Unhas ini karena menjawab rasa penasaran saya yang belum pernah ke kampus baru. Sempat terpikir, berjalan-jalan di kampus, barangkali saja bisa memunculkan kenangan. Tentu saja tak ada kenangan di sini karena kenangan itu tertinggal di kampus lama – di Tamalanrea.

Namun demikian, ada insight baru yang bikin optimis ada di kampus baru ini. Bersyukur bisa menjadi salah satu saksinya. Mengenai diskusi yang berlangsung, saya masukkan di tulisan lain.

Tulisan sebelumnya telah ditayangkan di:

https://www.mugniar.com/2019/06/hbh-ikatek-unhas-2019-kenangan-maskulin-asa-kampus-baru.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *