Rentangkan Cita..
Kita Membangun Nusa dan Bangsa..
Dibawah Panji Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin..
[D]emikian penggalan lagu mars Teknik Unhas yang dinyanyikan penuh semangat sembari mengepalkan tangan ke atas oleh sekitar 1000 orang alumni Fakultas Teknik Unhas yang berasal dari berbagai Angkatan dan Jurusan yang hadir dalam acara “Rindu Kampuz” di tepi danau kampus Unhas Tamalanrea, Minggu (10/7). Saya yang berada di tengah-tengah euforia itu mendadak terharu dan ikut menyanyikan lagu yang pertama kali saya kenal saat mengikuti OPSPEk 1989 tersebut dengan gegap gempita.
Sebelumnya, Sabtu (9/7) telah dilaksanakan acara pertandingan Futsal di lapangan Futsal Telkom Makassar yang menghadirkan perwakilan tim masing-masing angkatan di IKA Teknik Unhas, dilanjutkan kemudian dengan aksi penanaman pohon bertajuk “Kampuz Go Green” bertempat di kampus Fakultas Teknik di Gowa. Pagi harinya, Minggu (10/7) dilaksanakan kegiatan “Lokasi Kinclong” yakni aksi pembersihan sekitar Pantai Losari Makassar oleh alumni Teknik Unhas yang dimulai dari Rumah Jabatan Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto.
Saya melewatkan ketiga acara diatas karena baru tiba & mendarat di Makassar, pada dini hari Minggu setelah sebelumnya mudik lebaran ke kampung halaman isteri di Yogyakarta. Tentu saja saya tak akan melewatkan kesempatan hadir dalam event kolosal Halal bi Halal & Reuni Nasional IKA Teknik Unhas ini yang konon akan dihadiri oleh kurang lebih 2000 alumni ini.
Saya tiba di pelataran PlazGoz (Plaza Gozzip) –sebuah tempat nongkrong fenomenal anak teknik Tamalanrea –pukul 09.30 pagi. Sebuah baliho bergambar tengkorak dengan tulisan “Teknik” menyambut kedatangan saya dengan megah. Beberapa alumni nampak ber-selfie ria di depan baliho itu dengan beragam gaya.
Saya menatap sekeliling dan tiba-tiba hati saya terasa perih tatkala menyaksikan sejumlah fasilitas kampus tempat saya kuliah seperempat abad silam itu terlihat kumuh dan rapuh. Dinding-dindingnya kusam dan beberapa diantaranya catnya telah terkelupas. Sementara itu sejumlah bingkai jendela kayu nampak lapuk dilumat rayap. Di beberapa tempat ada onggokan sampah yang belum terangkut. Sejak fakultas Teknik pindah ke kampus baru di Gowa sejak 2-3 tahun silam, kampus teknik Tamalanrea terkesan tidak terurus. Konon kabarnya akan dialihkan penggunaannya ke fakultas lain. Saya sedih menyaksikan kondisi terakhirnya begitu memprihatinkan.
Lamunan saya terbang ke belakang saat dulu saya bersama sejumlah aktivis Teknik Unhas bermalam di HL-201, sekretariat senat mahasiswa fakultas Teknik, mempersiapkan penerbitan Surat Kabar kampus “Channel 9” yang “ganas beralasan” atau kegiatan-kegiatan spektakuler lainnya. Kampus Teknik Tamalanrea begitu terawat dan resik, serta membuat kami betah. Kini, semuanya telah berubah. Entah sampai kapan kondisinya tak terurus seperti ini, gumam saya dalam hati. Pilu.
Sekitar 500 orang alumni Teknik berkumpul bersama di lapangan merah, sebuah lapangan fenomenal yang terletak di tengah-tengah fakultas dan kerapkali digunakan sebagai arena berkumpul khususnya saat masa OPSPEK/Pozma tiba. Saya berada di tengah-tengah kerumunan, bergabung bersama kawan-kawan alumni Teknik angkatan 1989 dan merasakan aura masa lalu datang menghentak-hentak kalbu. Saya seakan berada kembali di lapangan itu bersama sekitar 500 orang mahasiswa baru fakultas teknik mengikuti OPSPEK 1989, berkepala plontos dan mengenakan kaos seragam merah lalu bernyanyi lagu teknik Rap : “Aku Ini Anak teknik, Mahasiswa yang Energik, kengkreng itu sarapanku, makanan paling bermutu, aku bangga jadi anak teknik karena aku yang terbaik…gayaku, caraku, tingkahku, selalu jadi perhatian…Aku suka senior, senior suka aku, itu namanya dibolak-balik…Yeaah !”
Di lapangan merah, seluruh alumni dari berbagai angkatan dan jurusan berbaur. “Kita tak hanya merayakan nostalgia masa lalu yang indah di Fakultas Teknik Unhas, tapi juga kita merayakan kebersamaan !”, seru Ketua IKA Teknik Unhas Haedar.A.Karim dengan lantang dan disambut tepuk riuh hadirin. Batin saya bergetar. Kata-kata Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT.Nindya Karya tersebut begitu merasuk ke dalam hati, membangkitkan rasa haru sekaligus semangat menggebu. Setelah bersama-sama menyanyikan Teknik Rap, rombongan alumni kemudian bergerak menuju lokasi acara Rindu Kampuz yang diadakan di tepi danau Unhas Tamalanrea sambil berjalan kaki.
Tiba di tepian danau Unhas, kami disambut oleh aneka ragam kuliner khas Makassar yang lezat dan menggoyang lidah. Tak ayal, saya pun “kalap” menyantap Coto Makassar, Mie Titie, Es Pallubutung, kue Barongko’ dan lain-lain. Sambil menikmati hidangan, saya bersilaturrahmi bersama kawan-kawan alumni teknik. Melepas rasa kangen dan bertukar cerita tentang berbagai hal. “Kalau sudah ketemuan lagi kayak begini, kita jadi lupa umur ya,” kelakar Arief Muqarrabin, rekan seangkatan saya di Teknik Mesin Unhas angkatan 1989. “Iya, bahkan bisa lupa diri,” timpal saya lagi disambut tawa kawan-kawan yang lain.
Suasana kian meriah dengan alunan suara grup band yang menyanyikan lagu-lagu populer era 80-an, 90-an, dan masa kini. Beberapa alumni terlihat mengikuti dan menikmati irama lagu sembari menggoyang-goyangkan kepala. bahkan ada pula yang memejamkan mata, menghayati lebih syahdu serta mendalam. Di beberapa tempat nampak sejumlah alumni “mojok” sesuai angkatan masing-masing. Nampaknya memang, ikatan emosional yang terjalin antar angkatan terasa jauh lebih lekat dan dekat. Sama halnya seperti saya yang ikutan “mojok” bersama kawan-kawan alumni Teknik angkatan 1989. Ada diantara mereka baru ketemu lagi setelah 25 tahun berlalu.
Setelah itu, kami semua mendengarkan dengan khidmat, Hikmah Halal Bi Halal dilanjutkan kemudian dengan sambutan dari Ketua IKA Teknik Unhas dan Ketua IKA Unhas Jabodetabek, Andi Razak Wawo. Pada kesempatan berikutnya juga Ketua IKA Teknik Unhas Haedar.A.Karim memperkenalkan seluruh jajaran pengurus pusat IKA Teknik Unhas periode 2014-2017 beserta segenap pengurus wilayah mulai dari wilayah Sumatera, Jakarta Banten Jawa Barat (Jaban-Jabar), Jawa Tengah & Timur, Bali & Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan serta Maluku dan Papua.
Panggung musik kembali digelar serta menampilkan aksi perwakilan masing-masing angkatan. Ada Marwan.R.Hussein (angkatan 1985) yang beken dikenal sebagai “Penyairnya Teknik” tampil membawakan puisi diatas panggung, juga angkatan 1987 yang dipimpin oleh Andi”Doi”Sofyan menyanyikan lagu “Madu & Racun”. Acara menjadi kian heboh ketika Hilmi Salahuddin, menyanyikan lagu “We Are The Champion” dengan suara lantang dan melengking tajam. Secara ekspresif, lagu yang dipopulerkan oleh grup band Queen itu serta menjadi “lagu kebangsaan” Teknik Unhas itu dinyanyikannya penuh perasaan dan diikuti oleh segenap hadirin. Rangkaian acara Rindu Kampuz 2016 ditutup dengan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba Futsal dan Domino.