Bertempat di lantai dasar Gedung Rektorat Unhas , hari Kamis (26/3), Ketua IKA Teknik, Haedar.A.Karim melakukan serah terima Bilik Desinfektan karya Alumni Teknik Mesin kepada Rektor UNHAS Prof.Dr.Dwia Ariestina Pulubuhu, MA disaksikan langsung oleh anggota Wali Amanat Unhas Prof.Dr.Ir.Syamsul Bahri, MT dan Direktur Komunikasi UNHAS Dr.Ir.Suharman Hamzah, MT.
Bilik Desinfektan yang dinamai MDCU-2007 yang merupakan akronim Mesin Desinfektan Chamber Unit-2007, dimana angka 2007 merupakan identitas angkatan pembuat bilik tersebut yakni Alumni Teknik Mesin Unhas Angkatan 2007. MDCU-2007 yang diserahkan berjumlah 3 unit dari rencana 40 unit produk tahap awal yang akan didistribusikan ke berbagai fasilitas publik di Makassar. Alat ini terinspirasi dari mewabahnya virus Covid 19 yang kini telah menjadi Pandemi Global.
“Kita ingin berkontribusi dan berpartisipasi lebih nyata dalam penanganan bencana virus Covid-19, dan ini telah menjadi perhatian bersama. Jika bisa diproduksi lebih cepat, ayo kita laksanakan segera,” tegas Haedar yang juga adalah Direktur Utama PT.Nindya Karya (Persero) ini. Beliau menambahkan bahwa penyerahan bilik Desinfektan ini melalui Unhas agar dapat segera disalurkan ke tempat yang membutuhkan seperti Rumah Sakit maupun Fasilitas Umum.
Rektor UNHAS menyambut gembira dan sangat mengapresiasi hadirnya alat buatan alumni Teknik Unhas ini dan dirinya berharap penggunaannya bisa lebih luas khususnya di fasilitas publik di Makassar.
“Kita sedang menghadapi perang terbuka dengan Covid-19, maka semua harus ikut turun tangan. Alat ini segera saya perintahkan di tempatkan di Rumah Sakit UNHAS sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19”, ujarnya lagi.
Sementara itu Prof.Dr.Ir.Syamsul Bahri yang merupakan salah satu staf pengajar dan Guru Besar di Fakultas Teknik Unhas mengutarakan bahwa teknologi yang digunakan dalam pembuatan bilik desinfektan ini sangat sederhana namun memiliki manfaat luar biasa pada situasi saat ini.
“Alat ini dapat menyemprotkan satu liter desinfektan untuk digunakan oleh 90 orang. Artinya lebih hemat dan efisien. Kami sedang mengembangkan dan menyempurnakan model ini dengan menambahkan sensor gerak dan bisa bekerja secara otomatis,”tambah Prof. Syamsul lagi.