Terkini.id, – Menyikapi minimnya Industri galangan kapal yang ada di Sulsel, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, segera membangun akses di Sulsel dengan membentuk tim yang bekerjasama dengan OPD di perindustrian dan melibatkan pelaku galangan kapal, akademisi dan pemerintah.
“Sinergi antara akademisi kemudian provinsi membekap, kemudian pelaku prakktisi, dan dukungan dari pusat,” kata Andi Sudirman di Hotel Claro saat menghadiri Seminar Nasional Industri Maritim di Hotel Claro, Rabu, 20 Maret 2019.
Andi Sudirman mangatakan pelaku sudah sangat siap, tinggal menunggu pemerintah untuk membuatkan ruang. Namun, harus melalui tahap karena provinsi punya aturan, pertama bentuk tim internal dari provinsi.
“Setelah itu apa yang dibutuhkan maka pemerintah langsung mengakses dengan cepat,” ujarnya.
Terkait bantuan terhadap galangan kapal kecil, Andi Sudirman mengatakan kalau dia datang pasti mereka akan berkontribusi besar. Bahkan, katanya, kemarin mereka datang sendiri untuk mencari lahan sendiri dan bangun sendiri. Sekarang, ujar Andi Sudirman, mereka meminta pemerintah menfasilitasi bagaimana membangun kerjasama, jadi sebenarnya mereka sudah siap berinvestasi.
“Harus ada studi kelayakan yang menentukan di mana lokasi yang tepat karena itu melibatkan pelaku yang ingin berinvestasi. Di situ pelaku memberikan masukan terkait lokasi terbaik, termasuk segi ekonomis, resorsis yang dibutuhkan, termasuk strategis tempat wilayahnya dan kemudahan mobilitasnya,” tambahnya.
Menurut Wakil Gubernur Sulsel pemerintah harus punya sistem yang memadai, pasalnya era kompetisi telah berakhir dan memasuki era kolaborasi. Melihat kawasan Makassar baru punya satu galangan kapal sementara memiliki 330 pulau kecil.
“Banyak sekali kebutuhan, Namun industri galangan kapal di kawasan Makassar tetap akan kami tingkatkan,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Ikatan Alumni Teknik (Ikatek) Unhas Haedar A Karim memberi rekomentasi hasil diskusi terarah dan terpadu kepada Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Ada pun isi rekomendasi tersebut sebagai berikut.
1. Mewujudkan sentra industri maritim yang diawali industri pemeliharaan kapal di wilayah kabupaten Joneponto, Bantaeng, Takalar, Maros, dan Barru.
2. Menghadirkan kawasan Industri maritim termasuk industri klaster pendukung seperti industri baja dan sentra logistik serta industri komponen pendukungnya dalam supply chain Industri ke-Maritiman.
3. Menjadikan Sulawesi Selatan sebagai salah satu sentra Industri perkapalan di lndonesia sebagai program unggulan pemerintah Provinsi sulawesi selatan serta membentuk TIm Kelompok Kerja untuk mengakselerasinya. (*)