IKA Teknik Mesin UNHAS & Diskusi Tentang Prospek Pengembangan PLTSA di Makassar

Peluang dan tantangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa dengan tema Waste to Energy ( WtE) dibahas dengan menarik di Diskusi Akhir Tahun Ikatan Alumni Teknik Mesin Unhas kerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia Cabang Makassar di Graha IKA Teknik Mesin Unhas Jalan Boulevard, Makassar, 31 Desember 2017.

Hadir sebagai narasumber adalah Ir. Jacky Latuheru, IPM, Alumni Teknik Mesin Unhas Angkatan 1983 yang saat ini bekerja sebagai Consultant, Senior Field Researcher and Cordinator Environmental and Natural Resources di World Bank dan Dr.Eng. Ir. Muhammad Rusman, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, Ketua PII Cabang Makassar. Bertindak sebagai moderator dalam diskusi ini adalah Ir. Taufik Nur, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, Sekjen IKA Teknik Mesin Unhas.

Ir. Jacky membuka diskusi dengan memberikan gambaran permintaan listrik di Indonesia sangat tinggi namun saat ini kemampuan produksi listrik kita masih terbatas. Salah satu sektor yang dapat menghasilkan listrik dan memiliki peluang sangat besar adalah sampah. Berdasarkan data yang dilansir pada tahun 2015 oleh Asosiasi Pengusaha Pembangkit Listrik Sampah Nasional, menyebutkan timbukan sampah nasional yaitu 64 juta ton per tahun atau 175 ribu ton per hari. Baca :Divisi K3 Teknik Unhas sosialisasi di SDIT Al Biruni Makassar secara nasional menyumbang sebesar 5,9 persen. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa setiap harinya menampung 1100 ton.

Lanjut oleh Ir. Jacky, jumlah sampah sebanyak 1.100 ton per hari sudah cukup untuk Makassar memiliki PLTSa, apalagi saat ini Makassar bersama 7 kota lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Bali masuk dalam kota kategori Percepatan Pengembangan PLTSa di Indonesia berdasar pada Kepres No 18 tahun 2016. Walaupun memiliki peluang yang sangat potensial namun masih banyak kendala yang dihadapi antara lain TPA Tamangapa belum terstandarisasi sebagai TPA yang layak.

Selain terkait mengenai sanitary dan sistem kontrol, juga lokasinya yang saat ini semakin dekat dengan sawah dan lahan air serta tidak adanya tipping fee atau dana pengelolaan dari pemerintah ke pihak investor PLTSa. Dr. Rusman menyebutkan, banyak persoalan yang kita bisa selesaikan dengan penanganan sampah kota dengan cara yang holistik, mulai dari sub sistem pencemaran, potensi energi baru dan terbarukan, hingga soal penyadaran masyarakat tentang pentingnya penanganan sampah sejak dari lingkungan tempat tinggal. Rusman menceritakan best practice Pemerintah Kota Surabaya dan Balikpapan menjadikan sampah bukan sebagai beban biaya akan tetapi memiliki peluang keekonomian. Manggar contohnya menjadikan sebagai kawasan eduwisata.

Peserta diskusi, Marifat Pawellangi, Manajer Bumi Mineral Sulawesi, Alumni Angkatan 1994 Mesin menambahkan perlu langkah taktis dan strategis penanganan sampah khususnya pemanfaatan potensi energi di dalamnya, karena sampah jika tidak dikelola dengan baik akan menjadikan beban karena volume sampah akan terus bertambah, biaya transportasi lebih mahal, dan menjadi beban biaya pemerintah karena masih adanya ide penambahan lahan TPA.

Ir. Jacky menyebutkan peluang pengelolaan PLTSa sangat terbuka bagi publik termasuk Ikatan Alumni Teknik Mesin Unhas jika tertarik berinvestasi. Kerjasama antara lain adalah penyediaan tenaga ahli lokal serta bentuk kerjasama dengan provider WtE yang sudah ada. Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Ikatan Alumni Teknik Mesin Unhas, Pulu Niode menyambut baik diskusi ini dan segera dilanjutkan dengan kerja nyata sehingga segera dapat direalisasikan mengingat potensi alumni yang bergerak dalam bidang usaha energi baru dan terbarukan cukup banyak di Indonesia. Oleh Sekjen IKA Teknik Mesin Unhas menambahkan akan segera membentuk Kelompok Kajian Energi dengan anggota lintas bidang dan profesi di Makassar terkait persampahan dan energi baru dan terbarukan.

Citizen Report : Taufik Nur Sekjen IKA Teknik Mesin Unhas

Penulis Muhammad Yunus

Sumber Artikel : https://makassar.terkini.id/ika-mesin-unhas-jumlah-sampah-kota-makassar-sudah-cukup-untuk-pltsa/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *